Langsung ke konten utama

Belajar dari menunggu

 

Aku kira percaya pada setiap takdirnya adalah hal yang wajib dan menerimanya adalah bagian dari proses yang akan kita baru tau bahwa Allah selalu punya hal baik bagi hambaNya. setidaknya itu yang selalu berusaha ditumbuhkan pada saat saat ini.

Bulan ini usiaku sudah bertambah bukannya sibuk memikirkan bekal apa yang akau bawa kelak diakhirat nanti, aku malah berfikir apa yang akan tuhan takdirkan untukku pada bulan ini. Siapa pasangan yang kelak ia takdirkan untukku. Diusia yang sudah tidak muda walaupun belum kepala tiga ini menikah menjadi salah satu proses dan hajat yang besar. Mengapa ia menjadi hajat besar ? karena bagiku menikah adalah ibadah yangterlalm , ia seumur hidup dan kita selalu berharap kelak bisa menjadi pasangan di dunia dan akhirat maka itu aku berusaha memahami perihal ini berharap aku benar-benar siap ketika menjalaninya nanti, namun alih -alih siap aku menyadari bawah aku sedang menghindari hal ini beberapa waktu lalu, bersembunyi dibalik alibi menyiapkan sebenarnya ia justru menjadi hal yang aku takutkan apabila dengan orang yang salah. Berulang aku tanya kepada temen apa tujuan mereka untuk menikah ? jawaban yang pasti semua orang akan sepakat "untuk ibadah, melaksanakan perintah Allah". Aku fikir saat itu iya tentu utuk ibadah tapi untuk apa dan bagaimana persiapannya, hal yang terus aku cari , aku ikuti sekolah pra nikah dan lainnya tapi tidak kutemukan jawabnnya, ternyata aku juga tidak tau jawaban apa yang sebenarnya aku butuhkan dan aku cari saat itu.

Pada akhirnya aku temukan jawabnya dari sebuah ceramah dan bukan tentang pernihakan namun aku dapatkan dan membuat tersadar, dalam hati aku berbisik "betapa Allah dengan mudah memberikan apa yang hambaNya butuhkan lewat berbagai perantara" kini saat sudah tau arahnya dan tujuannya aku menilai kembali apakah siap atau tidak ? dan disaat yang sama keyakinan kepada Tuhan sedang berusaha aku pegang bahwa keputusanNya adalah bagian terbaik, Allah selalu tau yang terbaik untuk hambaNya, selalu berbaik prasangka kepadaNya adalah jalan terbaik yang bisa dipegang dalam proses menunggu.

Kini aku sadar, usia terus bertambah ada cita-cita pernikahan dalam tujuan hidup sekarang dan semoga aku bisa dipertemukan dengan orang yang tepat tentu menurut Dia dan diberikan ketenangan hati dengan apapun hasilnya. Kemarin seorang teman tanya "apa iya sudah benar-benar siap atau hanya keinginan saja ?" kali ini aku tidak sibuk menjelaskan segala teoori yang ada dikepala namun aku balik "apa sebenarnya sudah siap, tapi hanya bersembunyi dibalik ketidaksiapan karena belum bertemu dengan yang kita cari bersembunyi dibalik kata belum siap hanya karena gensi ?"


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen : Berpindah Jalur

Pindah jalur, pertemuan dua insan yang diharapkan dapat menjadi satu bagian tapi siapa sangka salah satu pemerannya malah lebih dulu berpindah jalur bukan berpindah tujuan berganti dengan kereta yang beda, kereta cepat yang sebelumnya pernah direncanakan.  Sore itu, ada kabar mengejutkan yang tak terduka tapi juga membuat semua menjadi jelas dalam rencana kedepan. Sore itu sebuah pesan singkat masuk ke hp "Na, mohon maaf memberikan kabar ini ……" selanjutnya kabar mengejutkan itu membuat membisu dan bingung. Diam. hanya itu yang bisa perempuan ini lakukan saat membaca pesan singkat yg masuk ke ponselnya. Berita menggembirakan sekaligus menyedihkan itu membuat seluruh perencanaannya menjadi jelas, bahwa orang itu bukan orang yang akan menjadi partnernya. Sanna, begitu perempuan ini akrab dipanggil memberikan reaksi berlebihan, ia sibuk memikirkan langkah selanjutnya tentang kabar yg barusan diterima, ia tertawa getir menertawakan jawaban dari segala keraguan, sepintas ia memik...

Belajar Adaptasi

Penyesuaian diri terhadap satu lingkungan atau sering disebut dengan adaptasi. Belajar adaptasi sesungguhnya menurut saya adalah salah satu proses pembelajaran seumur hidup karena sering kali kita akan melakukan hal itu dalam banyak situasi misal saja dalam suatu lembaga pendidikan yang terkukung dalam suatu gedung dan sering kita sebut sekolah paling tidak setahun sekali kita akan belajar dengan perubahan baik ruang kelas, guru dan pelajarannya. itu baru satu aspek dalam hidup.  Belajar hanya satu aspek dalam jalan hidup kita sebagai manusia, bayangkan ada berapa proses yang kita lalui, belajar, bekerja, bertetangga sampai berumah tangga ada banyak lainnya yang tentu keadaanya sering kali berubah seiring dengan sejauh mana waktu yang kita lewati.    Maka tidak heran jika banyak dari kita yang suka mendengar manusia bilang kita sedang belajar beradptasi, nyatanya manusia memang makhluk yang paling mampu dalam menyesuaikan diri jika dibandingkan dengan makhluk hidup lainny...

Pembahasan setiap menjelang 25

Sebelum membaca tulisan saya harap tenang. Sekali lagi hal yang ingin saya utarakan disini ialah bahwa apa yang ada adalah bagian dari opini dan pengamatan saya pribadi. Hal yang sampai saat ini belum saya pahami adalah mengapa kita sering membahas ini berulang kali, lagi dan lagi  Pembahasan ini selalu muncul setiap kali menjelang 25, bukan usia 25 yang saya maksud melainkan tanggal 25 desember, perayaan natal bagi agama kristen. Setiap menjelang tanggal ini pasti akan mulai banyak postingan di media sosial terkait toleransi kemudian dilanjutkan dengan pambahsan boleh tidaknya mengucapkan selamat hari raya natal. Ini adalah pembahasan yang setiap tahun menurut saya sering kili kita ulang dan uniknya pembahasan ini mengenai perayaan bagi agama lain, mengapa kita harus ramai mengungkapkan tidak boleh mengucapkan selamat nata atau boleh mengucapkan, atau itu bentuk toleransi dll.  Balik lagi ini pendapat saya seperti yang sudah kita sama-sama ketahui ada beberapa ulama yang memp...