Langsung ke konten utama

Membangun ke-sadar-an

 

Sebenarnya saya gak tahu hal ini dirasakan atau enggak dengan para makhluk lainnya di bumi, khususnya dibagian kota Metropolitan macam Jakarta. Beberapa bulan ini transjakarta tidak lagi dilengkapi dengan petugas didalam bus, hal tersebut menuai pro kontra tentu saja. 

Menurut  Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono sistem wayfinding hanya mengandalkan pengarah perjalanan atau suara di dalam bus yang menggunakan pengeras suara. Tak ada lagi petugas lain di dalam bus selain sopir bus, petugas  hanya akan berada di halte untuk membantu para penumpang turun. ( kompas.com) 

Kebijakan bus transjakarta tanpa petugas tentunya ada pro dan kontra, wajar setiap kebiasaan yang berubah tidak selalu dapat diterima banyak pihak, terlepas dari pro kontra para penumpang saya malah tertarik membahas kesadaran kita sebagai para pengguna jasa layanan ini. Mengapa ? 

Karena kita sering kali melihat atau merasakan dalam kondisi seperti ini, kurangnya kesadaran memberikan tempat prioritas kepada para mereka yang berhak,

Bagi para pengguna Tj pasti sadar bahwa kursi berwarna merah dengan atau warna berbeda didalam bus itu adalah kursi untuk para pengguna prioritas yaitu lansia, ibu hamil, dan ibu membawa bayi. Tapi seringkali kita yang bukan prioritas menggunakannya dan enggan untuk berdiri saat ada yang membutuhkan.

Ke-sadar-an dan kepekaan kita terhadap sesuatu sering kali luput dari kehidupan sehari-hari, kita seringkali abai dan tak perduli selama bukan kita yang mengalami hal demikian. Terkesan sederhana memang tapi alangkah lebih baik jika yang sederhana ini mulai kita lakukan, bukan hanya memberika kursi yang betul-betul prioritas untuk prioritas, tapi memberikan tempat bagi mereka yang membutuhkan. 

Dan sadar tidak kursi itu menolong kita para wanita seperti ibu hamil dan ibu yang membawa balita, kita sebagai perempuan juga harus mulai peka dengan hal ini, bukankah perempuan lebih sensitif kepekaan nya dibandingkan kaum adam? 

Jadi mari, kita sama-sama belajar untuk sadar dan lebih peka, yang nantinya diwujudkan dalam sebuah tindakan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen : Berpindah Jalur

Pindah jalur, pertemuan dua insan yang diharapkan dapat menjadi satu bagian tapi siapa sangka salah satu pemerannya malah lebih dulu berpindah jalur bukan berpindah tujuan berganti dengan kereta yang beda, kereta cepat yang sebelumnya pernah direncanakan.  Sore itu, ada kabar mengejutkan yang tak terduka tapi juga membuat semua menjadi jelas dalam rencana kedepan. Sore itu sebuah pesan singkat masuk ke hp "Na, mohon maaf memberikan kabar ini ……" selanjutnya kabar mengejutkan itu membuat membisu dan bingung. Diam. hanya itu yang bisa perempuan ini lakukan saat membaca pesan singkat yg masuk ke ponselnya. Berita menggembirakan sekaligus menyedihkan itu membuat seluruh perencanaannya menjadi jelas, bahwa orang itu bukan orang yang akan menjadi partnernya. Sanna, begitu perempuan ini akrab dipanggil memberikan reaksi berlebihan, ia sibuk memikirkan langkah selanjutnya tentang kabar yg barusan diterima, ia tertawa getir menertawakan jawaban dari segala keraguan, sepintas ia memik...

Belajar Adaptasi

Penyesuaian diri terhadap satu lingkungan atau sering disebut dengan adaptasi. Belajar adaptasi sesungguhnya menurut saya adalah salah satu proses pembelajaran seumur hidup karena sering kali kita akan melakukan hal itu dalam banyak situasi misal saja dalam suatu lembaga pendidikan yang terkukung dalam suatu gedung dan sering kita sebut sekolah paling tidak setahun sekali kita akan belajar dengan perubahan baik ruang kelas, guru dan pelajarannya. itu baru satu aspek dalam hidup.  Belajar hanya satu aspek dalam jalan hidup kita sebagai manusia, bayangkan ada berapa proses yang kita lalui, belajar, bekerja, bertetangga sampai berumah tangga ada banyak lainnya yang tentu keadaanya sering kali berubah seiring dengan sejauh mana waktu yang kita lewati.    Maka tidak heran jika banyak dari kita yang suka mendengar manusia bilang kita sedang belajar beradptasi, nyatanya manusia memang makhluk yang paling mampu dalam menyesuaikan diri jika dibandingkan dengan makhluk hidup lainny...

Pembahasan setiap menjelang 25

Sebelum membaca tulisan saya harap tenang. Sekali lagi hal yang ingin saya utarakan disini ialah bahwa apa yang ada adalah bagian dari opini dan pengamatan saya pribadi. Hal yang sampai saat ini belum saya pahami adalah mengapa kita sering membahas ini berulang kali, lagi dan lagi  Pembahasan ini selalu muncul setiap kali menjelang 25, bukan usia 25 yang saya maksud melainkan tanggal 25 desember, perayaan natal bagi agama kristen. Setiap menjelang tanggal ini pasti akan mulai banyak postingan di media sosial terkait toleransi kemudian dilanjutkan dengan pambahsan boleh tidaknya mengucapkan selamat hari raya natal. Ini adalah pembahasan yang setiap tahun menurut saya sering kili kita ulang dan uniknya pembahasan ini mengenai perayaan bagi agama lain, mengapa kita harus ramai mengungkapkan tidak boleh mengucapkan selamat nata atau boleh mengucapkan, atau itu bentuk toleransi dll.  Balik lagi ini pendapat saya seperti yang sudah kita sama-sama ketahui ada beberapa ulama yang memp...