Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Cerpen : Senjana dan Asa

  Langit Jakarta hari ini kelabu, mendung seperti akan turun hujan.  "Senjana, kamu dimana?" sebuah pesan WA masuk pertanda bosnya sudah sampai dikantor. Sengaja tak dibuka pesan text tersebut sebab ia tau bahwa pesan itu hanya absens sebab ia belum ada dimeja kerja. tarik nafas panjang pun keluar dari gadis bernama Senjana. Sampai dikantor sudah ada seorang pria melihat dengan raut wajah serius kearahnya.  "Saya kira kamu tidak masuk, karena habis dari Brebes" "Saya gak mungkin gak masuk karena hari ini ada training untuk para pegawai baru dan beberapa tugas yang bapak berikan kepada saya melalui email" jawab Senjana dengan senyum sedikit dipaksa. Sang bos hanya senyum mendengar jawaba Senjana, disebarang sana sudah ada pria paruh baya yang memandang mereka seperti menunggu persetujuan untuk diperkenalkan.  "Pak, kenalkan ini Senjana ia sekretaris dibagian ini. Senjana baru tiba tadi subuh di Jakarta"  Senjana hanya tersenyum sebab ia tidak tau ...

Pembahasan setiap menjelang 25

Sebelum membaca tulisan saya harap tenang. Sekali lagi hal yang ingin saya utarakan disini ialah bahwa apa yang ada adalah bagian dari opini dan pengamatan saya pribadi. Hal yang sampai saat ini belum saya pahami adalah mengapa kita sering membahas ini berulang kali, lagi dan lagi  Pembahasan ini selalu muncul setiap kali menjelang 25, bukan usia 25 yang saya maksud melainkan tanggal 25 desember, perayaan natal bagi agama kristen. Setiap menjelang tanggal ini pasti akan mulai banyak postingan di media sosial terkait toleransi kemudian dilanjutkan dengan pambahsan boleh tidaknya mengucapkan selamat hari raya natal. Ini adalah pembahasan yang setiap tahun menurut saya sering kili kita ulang dan uniknya pembahasan ini mengenai perayaan bagi agama lain, mengapa kita harus ramai mengungkapkan tidak boleh mengucapkan selamat nata atau boleh mengucapkan, atau itu bentuk toleransi dll.  Balik lagi ini pendapat saya seperti yang sudah kita sama-sama ketahui ada beberapa ulama yang memp...

Aku kira...

Aku kira Pada awalnya kita dapat berteman, saja  Tanpa ada kata harus untuk saling menjaga Tapi ternyata ada yang buat berbeda Aku kira  Kita bisa tetap seperti ini, sepasang kata  saling mendengar dan bercerita Tanpa saling meminta Aku kira  Dari mimpi masa depanmu  Ada aku sebagai pemainnya  Aku kira Semua prediksi mereka benar adanya tentang masa depan dimana kamu sebagai pemeran utamanya Tapi satu hal yang tak lagi ku kira Karena pada akhirnya takdir kita bukan untuk saling bersama  Jakarta, 24 September 2020 

Alamat yang tidak pernah berubah

Pernah tidak kita mengharapkan sesuatu namun rasanya sulit digapai? Pernah tidak kita rasanya lelah menghadapi segala persoalan dalam kehidupan? atau pernah tidak kita merasa tidak cukup kuat untuk mewujudkan keinginan dalam hidup karena merasa kemampuan kita yang kecil?  Jika pernah berarti kita masih sama-sama menjadi manusia, manusia yang punya banyak kemauan dan terkadang lelah dalam pengharapan. Tidak jarang usaha yang kita lalui mandek ditengah jalan atau akhirnya yang tidak berhasil membuat kecewa.  Sekarang coba sama-sama kita koreksi dalam berbagai permintaan, apa dalam meminta kita sudah menuju alamat yang benar, alamat menuju Allah bukan alamat pengharapan kepada manusia.  Allah tidak pernah merubah alamatnya, tidak perhitungan kepada hamba yang ingin berkunjung kepanya. Tapi malah kita yang sebagai hamba, yang kadang suka merasa paling tau paling yakin namun malah lupa menuju alamat yang Allah berikan.  Misal, kita sudah sering sekali pasti mendengar bahw...

Waktu dan Rindu

Sore ini di ruang pojok mari kita cerita soal rindu.  Sebab nampaknya itu yang membuat kita enggan untuk berlalu. Padahal waktu sudah buru-buru, ia tak lagi ingin menunggu.  Apalagi hanya untuk kamu yang masih diam disitu.    Waktu dan rindu dua hal yang berbeda namun berkaitan. Mereka bisa saling dekat, ketika waktu berlalu maka rindu yang akan memaikan perannya. Saat waktu pergi rindu akan bicara "apakah ini saatnya aku mengganggu pada hati yang mulai ragu-ragu?"   Manusia dan perasaanya satu paket yang sulit ditebak, saat waktu menghampiri ia malu-malu atau bahkan kadang ingin segala hal cepat berlalu. Rasa lelah, kesal dan marah membuat kita menjadi malas berlarut dalam waktu yang lama, tapi saat itu rasanya waktu sengaja melambatkan temponya. Namun sebaliknya, rasa senang, cinta, suka membuat kita ingin bilang pada waktu jangan pergi dulu.   Waktu dan rindu.  mereka bersatu tak bisa dipisahkan salah satunya sebab akan berbeda rasanya.   ...

Membangun ke-sadar-an

  Sebenarnya saya gak tahu hal ini dirasakan atau enggak dengan para makhluk lainnya di bumi, khususnya dibagian kota Metropolitan macam Jakarta. Beberapa bulan ini transjakarta tidak lagi dilengkapi dengan petugas didalam bus, hal tersebut menuai pro kontra tentu saja.  Menurut  Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono sistem wayfinding hanya mengandalkan pengarah perjalanan atau suara di dalam bus yang menggunakan pengeras suara. Tak ada lagi petugas lain di dalam bus selain sopir bus, petugas  hanya akan berada di halte untuk membantu para penumpang turun. ( kompas.com)  Kebijakan bus transjakarta tanpa petugas tentunya ada pro dan kontra, wajar setiap kebiasaan yang berubah tidak selalu dapat diterima banyak pihak, terlepas dari pro kontra para penumpang saya malah tertarik membahas kesadaran kita sebagai para pengguna jasa layanan ini. Mengapa ?  Karena kita sering kali melihat atau merasakan dalam kondisi seperti ini, kurangnya kesadaran memberi...

Rindu Sebab Berjarak

Di masa sekarang tidak bertemu justru wujud dari menjaga, jaga jarak itu memang buat kita rindu bohong kalau tidak, buktinya ketika awal rumah ibadah ditutup dan sebagian ada yang menolak, lama-lama ingin kesana itu salah satu kita rindu sholat dengan berjamaah bukan? atau ketika mall baru buka banyak dari kita yang berbondong-bondong masuk kesana, itu juga karna rindukan. Tapi jangan sampai karna itu kita jadi egois, yang menikah saja rela tidak menggelar resepsi walau bisa jadi sebenarnya ingin tapi karena pandemi jadi dibatasi. Yang ingin pulang kampung rindu bertemu ayah ibu terpaksa tak pulang karena keadaan yang tak memungkinkan. Jika tak terlalu penting dan lokasi berjauhan lebih baik saling menjaga untuk tak bertemu sementara. Mari tahan rindu semoga ini segara berlalu.

Objek cerita

Untuk bagian ini diawal saya akan bilang kalian boleh setuju, atau tidak. Setiap kali kita menulis pasti ada objek yang kita tuju baik objek itu dari diri kita pribadi atau untuk menggambarkan ke orang lain, akan selelu ada sasarannya. Selalu ada makna yang ingin disampaikan secara tidak langsung dan mungkin hanya bisa diungkapkan melalui tulisan. Di era sekarang misalnya dimana internet bebas digunaka, media sosial telah banyak mulai dari FB, Twitter, instagram dan banyak lainnya, dan diantara media sosial itu tulisan kita akan selalu tertuju dengan objek tertentu atau bisa jadi pengingat untuk diri kita sendiri, tetapi semua tulisan walaupun mempunya onjek dan makna tidak selalu itu cerita dari si penulis bisa jadi itu ditulis karna ia dapat inspirasi yang lain.  Tetaplah menulis karna itu sarana pengingat dan penyampai pesan terbaik, yang jelas saya percaya setiap tulisan baik yang disampaikan dari hati akan menemukan pembacanya sendiri, paling tidak kamu adalah pembaca tetap ...