Langsung ke konten utama

Mempersiapkan

Hari ini izinkan aku membuat pengakuan kepadamu dari versi diriku sendiri, jangan berikan dulu tanggapan sebelum aku memulai pengakuan hebat terhadapmu. 

Beberapa pekan yang lalu aku bertemu dengan teman-teman terdekatku, mereka orang-orang yang Tuhan pertemukan kepadakku dengan cara yang sangat luar biasa. Pembicaraan yang semula bersifat hangat dan santai berubah menjadi begitu serius saat temanku menceritakan kegalauan hatinya. Ia bingung karena menyukai seorang laki-laki yang tidak tahu mempunyai rasa yang sama atau tidak kepadanya, ia berusaha menapis segala yang ia rasakan namun sayang semakin ditepis rasanya semua makin tumbuh, semakin berusaha dihilangkan membuatnya semakin mengakar, sampai diakhir cerita ia bingung mengapa Tuhan mempertemukannya dengan makhluk bernama laki-laki yang sesuai dengan kritertia menjadi psangan hidupnya, apa Tuhan sedang mengujinya kembali setelah perasaan hancurnya karna kehilangan ? 

Kami semua terdiam mendengar akhir perkataannya, aku yang tidak begitu paham hanya bisa menarik nafas rasanya kasihan bercampur sedih tanganku hanya mampu mengusap lembut punggungnya, aku tak ingin menyuruhnya untuk kembali bersabar karna aku tahu dia sudah begitu banyak menerima kata itu, sebab sabar adalah tindakan bukan hanya semua perkataan dan tindakan yang tidak dengan hati akan sungguh sulit dilakukan. 

Taklama kemudia sahabatku yang sudah menikah meberikan saran bahwa apa yang sedang dihadapi saat ini adalah proses sekaligus ujian, prosesnya untuk bersabar hingga bertemu dengan orang yang tepat dan ujiannya alam menetapkan hati dan meyakinkan diri. 

Ada satu hal yang membuat aku dan sahabatku terdiam mendengar cerita darinya tentang pernikahan, bahwa nanti ketika sudah bertemu dan menikah maka segala kegalauan yang kita hadapi saat ini sudah tidak ada gunanya, yang terpenting sekarang adalah bukan memikirkan atau terbawa perasaan menunggu, melainkan menyiapkan bekal untuk dibawa. Perkataannya singkat terucap lembut dari bibirnya namun begitu menyadarkan. 

Aku terdiam, memikirkan ucapannya dan kemudian membernarkan dalam hati, harusnya aku siapkan bekal yang cukup karna Tuhan akan mengirimkan kamu tepat pada waktunya, entah kamu siapa yang kumaksud, namun ku harap itu kamu, nama yang kuselipkan dalam doa untuk meminta restu Nya.. 

                                                                      **********







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen : Berpindah Jalur

Pindah jalur, pertemuan dua insan yang diharapkan dapat menjadi satu bagian tapi siapa sangka salah satu pemerannya malah lebih dulu berpindah jalur bukan berpindah tujuan berganti dengan kereta yang beda, kereta cepat yang sebelumnya pernah direncanakan.  Sore itu, ada kabar mengejutkan yang tak terduka tapi juga membuat semua menjadi jelas dalam rencana kedepan. Sore itu sebuah pesan singkat masuk ke hp "Na, mohon maaf memberikan kabar ini ……" selanjutnya kabar mengejutkan itu membuat membisu dan bingung. Diam. hanya itu yang bisa perempuan ini lakukan saat membaca pesan singkat yg masuk ke ponselnya. Berita menggembirakan sekaligus menyedihkan itu membuat seluruh perencanaannya menjadi jelas, bahwa orang itu bukan orang yang akan menjadi partnernya. Sanna, begitu perempuan ini akrab dipanggil memberikan reaksi berlebihan, ia sibuk memikirkan langkah selanjutnya tentang kabar yg barusan diterima, ia tertawa getir menertawakan jawaban dari segala keraguan, sepintas ia memik...

Belajar Adaptasi

Penyesuaian diri terhadap satu lingkungan atau sering disebut dengan adaptasi. Belajar adaptasi sesungguhnya menurut saya adalah salah satu proses pembelajaran seumur hidup karena sering kali kita akan melakukan hal itu dalam banyak situasi misal saja dalam suatu lembaga pendidikan yang terkukung dalam suatu gedung dan sering kita sebut sekolah paling tidak setahun sekali kita akan belajar dengan perubahan baik ruang kelas, guru dan pelajarannya. itu baru satu aspek dalam hidup.  Belajar hanya satu aspek dalam jalan hidup kita sebagai manusia, bayangkan ada berapa proses yang kita lalui, belajar, bekerja, bertetangga sampai berumah tangga ada banyak lainnya yang tentu keadaanya sering kali berubah seiring dengan sejauh mana waktu yang kita lewati.    Maka tidak heran jika banyak dari kita yang suka mendengar manusia bilang kita sedang belajar beradptasi, nyatanya manusia memang makhluk yang paling mampu dalam menyesuaikan diri jika dibandingkan dengan makhluk hidup lainny...

Pembahasan setiap menjelang 25

Sebelum membaca tulisan saya harap tenang. Sekali lagi hal yang ingin saya utarakan disini ialah bahwa apa yang ada adalah bagian dari opini dan pengamatan saya pribadi. Hal yang sampai saat ini belum saya pahami adalah mengapa kita sering membahas ini berulang kali, lagi dan lagi  Pembahasan ini selalu muncul setiap kali menjelang 25, bukan usia 25 yang saya maksud melainkan tanggal 25 desember, perayaan natal bagi agama kristen. Setiap menjelang tanggal ini pasti akan mulai banyak postingan di media sosial terkait toleransi kemudian dilanjutkan dengan pambahsan boleh tidaknya mengucapkan selamat hari raya natal. Ini adalah pembahasan yang setiap tahun menurut saya sering kili kita ulang dan uniknya pembahasan ini mengenai perayaan bagi agama lain, mengapa kita harus ramai mengungkapkan tidak boleh mengucapkan selamat nata atau boleh mengucapkan, atau itu bentuk toleransi dll.  Balik lagi ini pendapat saya seperti yang sudah kita sama-sama ketahui ada beberapa ulama yang memp...